KIRIMKAN NASKAH DAN IDE ANDA PADA KAMI, HASIL KARYA ANDA AKAN KAMI TEMPATKAN PADA MAJALAH ONLINE KEBANGGAN KAMI

Jumat, 02 November 2012

Mimpi itu...

-->
MIMPI ITU ….
Kedua kaki melompat-lompat lincah diatas tanah negeri yang tak dikenalnya. Dia sendiri tidak tahu mengapa gaun yang dipakainya begitu aneh.
                Namun semua itu dilupakannya seketika didepannya tengah berdiri seorang pemuda berbadan tegap, paras rupawan dan berbaju perang. Keduanya saling terdiam, terkejut satu sama lain.
                Namun learney langsung berjalan menjauhi pemuda itu, entah apa yang diraskannya. Takut, gemetar, gelisah dan kagum. Bercampur aduk
                “Nona, tunngu!” suara itu memanggil, learney pun menghentikan langkahnya.
Pemuda itu langsung dengan tiba-tiba menunduk lemas didepan Learney.
“tolong bantu saya . . .” ucapmya.
~ ~ ~
Learney membawa Edward ditempat tinggalnya. Learney menyalakan perapian.
                                “kau sendiri?” Tanya Edward, setelah Learney duduk santai.
                                “ya…” jawab Learney pelan
                                “apa boleh saya meminta lagi pada anda ?”
                                Lagi-lagi Learney hanya ngangguk saja. Edward langsung berjongkok didepan Learnay.
                                “selamatkan aku . . . dalam waktu sekitar sepuluh hari  . . .izinkan aaku tinggal bersamamu untuk sepuluh hari . . .” ucapnya , tetap membungkukkan badan.
Learney iba melihat, “Sebenarnya kamu siapa ?. Saya tidak pernah melihatmu didunaiku . . .” tanya Learney, alisnya mengerut.
                “aku . . . aku manusia biasa . . . yang . . . .” Edward berpikir,
dia tidak mungkin mengatakan dirinya sebenarnya. “ yang lari dari negriku yang sedang dijajah.” Ucapnya, bohong.
Learney hanya mengangguk.
~ ~ ~
Ketujuh harinya Edward bersama Learney, selama itu mereka hanya menghabiskan waktu dihutan. Sedangkan Edward, bila datang kehutan bersama Learney tidak pernah lepas dari pena dan kertas usangnya. Entah apa yang dia cacat, Learney tak pernah tahu tentang Edward, dia begitu enggan bercerita bila ditanyai tentang keluarganya.
                Learney hanya tahu Edward iulah sosok pria yang telah membuatnya melayang, dengan segala puji-pujiannya.
                Siang itu Edward tak lagi mengajak Learney datang ke hutan, Edward hanya menenkuni membuat alat-alat seperti mau perang.
                Learney hanya bisa mengerutkan keningnya bila memperhatikan Edward. “Padahal biasanya dia membuat alat-alat itu di malam hari, mengapa dia sekarang membuatnya di siang hari? Dan untuk apa alat-alat itu? Banyak sekali?” hati Learney hanya bisa bertanya-tanya , dia tak bisa mengungkapkan, karena di yakin Edward hanya bisa diam bilamana Learney bertanya.
~ ~ ~
                Hari kedelapan Edward bersma Learney, dia merasakan banyak perubahan dari diri Edward. Edward tak lagi melontarkan kata-kata indahnya. Edward juga tak lagi mengajak  Learney datang ke hutan. Namun itu semua tidak menjadi masalah bagi Learney, tapi satu yang membuat Learney tak bisa membendung tangisnya, Edward tak lagi berbincang-bincang dengannya, mencampakannya, mejauh. Edward menghabiskan hari-harinya berada di salah satu kamar dirumah kecil Learney. Learney tak tahu apa yang Edward lakukan. Dan dia tak lagi mau tahu tentang Edward lagi.
~ ~ ~
                Hari kesembilan, tapat disaat matahari telah lengser kebarat. Learney sudah ak bisa menampung Edward didalam rumahnya. Keberadaan Edward hanya akan semakin membuatnya sakit.
                Learney mendobrak pintu kamr dimana Edward menghabiskan waktunya. Tapi tiba-tiba saja pintu terbuka, membuat Learney urung melakukan niatnya.
                Kedua tangan Edward menyentuh pipi Learney, membuat Learney terdiam dan diliputiseribu kebingungan.
                “maafkan aku… telah membuatmu menampungku . . . telah membuat matamu bengkak . . telah membuatmu bingung . . .” ucap Edward, lalu perlahan dia kecup kening Learney. Learney memejamkan mata. Dan seketika seluruh kebingungan, emosi dan sakit hatinya meluruh bersama kecupan hangat itu.
~ ~ ~
                Hari terakhir edwar bersama learney, suasana dirumah itu kembali lagi seperti pertama betemu. Edward malah lebih sering memuji Learney dengan kata-kata indahnya.
                Namun hari itu Edward benar-benar sibuk, dan Learney kembali lagi dibuat bertanya-tanya.
                “apa yang akan kau lakukan?”  pertanyaan itu terlonta begitu saja, Learney tak peduli Edward menjawab atau tidak.
                Tiba-tiba tangannya ditarik, “ Ayo kita pergi, penjajah itu datang kesini . . .” ucapnya. Seketika Learney terkejut mendengar ucapan Edward.
                 Mereka berlari menyusuri hutan, dan . . . . Door ! Door ! suara tembakan kearah mereka untungnya tidak kena.
                Lalu ada sebuah gubuk ditengah hutan itu, Edward langsung menarik Learney masuk kedalam gubuk itu. Gubuk itu begitu sempit, sehingga Learney pun dipeluk Edward erat. Nafas mereka beradu, terengah-engah.
~ ~ ~
                “ bangun !!!!!!” dok!dok!dok!
Learney langsung terlonjak dari tidurnya, matanya langsung membelalak. Terlihat ibunya menggeleng, tangan ibunya memgang ember dan sendok untuk membunyikan suara agar dia terbangun.
                Learney masih tercengang.
                “Bangun cepat! Sholat subuh! Cuci muka! Tau mandi agar tidak lagi nagntuk! Ya ? . . “ ucap ibunya, lalu keluar dari kamar Learney, setelah Learney mengangguki ucapan ibunya.
                Bruk ! Learney kembali memejamkan mata, meneggelamkan tubuhnya lagi dalam empuknya kapuk. Melanjutkan mimpi indahnya.
X x x
                “Edward!!! Keluarlah!dan yang bersama Edward, mohon menjauhlah! Teroris itu begitu berbahaya!!!” ucap salah satu dari polisi yang telah berjajaran mengepung gubuk.
                Didalam gubuk, Learney langsung melepaskan pelukannya, menjauhi Edward, Edward hanya menggeleng berkali-kali.
                Learney pun lagsung keluar dari gubuk, Edward pun megikuti berusaha mengejar Learney, mejelaskan semuanya, namun waktu telah mendesak.
                Saat Edward keluar dari gubuk itu, seluruh tembak siap menembak kearah Edward, learney yang telah berada agak jauh dari Edward pun terkejut melihat seluruh tembak akan menembak Edward. Dan seketika itu pula seluruh tembak meluncurkan tembakannya.
                Learney tak bisa diam begitu saja, dia langsung berlari memeluk Edward.
                Door !! Door !! Door !! tembakan-tembakan itu pun memenuhi punggungnya, darahnya mengalir bersama dengan hilangnya nyawanya.
                Edward begitu terkejut dengan apa yang Learney lakukan, Learney mati dipelukannya, dia pun menjerit TIDAK!!!!
~ ~ ~
                Learney kembali terlonjak dari mimpinya, matanya semakin membelalak lebar.
                “Mimpi itu . . .”
                “Learney!!! Sholat shubuh cepat !!!”  suara ibunya kembali berteriak . Learney pun segera sadar.
                Dan setelah dia melaksanakan sholat subuh, tepat setelah salam, dia langsung bisa menafsirkan arti dari mimpi itu, mengapa berakhir tragis, “Iya . . . mungkin aku disuruh cepat bangun. Memang mimpi aneh! Gila ! aku janji, tidak akan tidur lagi bila ibu sudah membangunkan! Meski aku mimpi lagi lebih indah dari itu! Toh, akhirnya pasti tragis!” ucapnya dalam hati, sambil memukul kepalanya sendiri. “bodoh! bodoh! bodoh!”

@@TAMAT@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar